Universitas dr. Soebandi melalui Fakultas Ilmu Kesehatan yang dimiliki bertugas dan kewajiban untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat sebagai upaya promotif dan preventif. Pada tanggal 2 september sampai 2 oktober 2022 tim dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas dr. Soebandi yang diketuai oleh Ibu Kustin, S.KM, M. Kes mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Peningkatan Literasi Tentang Menarche pada Santriwati ”. Kegiatan tersebut dilakukan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kalisat Kabupaten Jember yang dihadiri oleh remaja para santriwati di pondok pesantren tersebut. Literasi tentang menarche serta persiapan mengahdapi menarche terlebih kepada para santriwati khususnya di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kalisat sangat penting untuk diketahui agar remaja mampu menjaga dan mempraktikan mengenai kesehatan reproduksi dengan baik khususnya persiapan menghadapi menarche dari sisi mental seorang remaja putri. . Kustin, S.KM, M. Kes menjelaskan bahwa Apa pentingnya literasi tentang menarche dan kesehatan reproduksi?. Seorang wanita yang tumbuh menjadi dewasa, secara fisiologis terjadi pematangan organ reproduksinya, yang ditandai dengan haid (mentruasi) yaitu keluarnya darah dari vagina secara rutin (siklus bulanan). Semua wanita akan mengalami menstruasi ini. Menstruasi yang pertama kali disebut dengan menarche. Seorang remaja putri, jika mendapatkan menarche ini, respon pertama kalinya adalah panik, karena belum pernah mendapatkan pengalaman dimana dari kemaluannya keluar darah atu flek-flek, dan menjadi bingung mau berbuat apa? apa yang sedang terjadi pada dirinya ? berbagai pertanyaan muncul.menurut ketua pengabdian Ibu Kustin, S.KM, M. Kes literasi dna informasi yang lengkap terkait penanganan menstruasi awal pada anak remaja dan juga menjaga kebersihan alat-alat reproduksinya sangatlah penting sehingga keterlibatan orang tua dan guru menjadi penentu. Banyak para remja tidak mengkomunikasikan mentruasi pertama pada orang tua karena malu sehingga tidak tahu bagaiaman menangani menstruasi yang pertama yang dialaminya. Menarche dapat terjadi lebih awal yaitu pada usia sembilan tahun, atau dapat terjadi lebih lambat, bisa sampai usia 15 tahun. Kondisi lebih awal mendapatkan haid dapat dipengaruhi kelainan hormonal atau kelenjar. Sedangkan kondisi terlambat haid pertama dapat dipengaruhi oleh penyakit, misalnya penyakit diabetes mellitus tipe 1. Anak bisa terlambat menstruasi pertama karena kadar lemak tubuh berada di bawah 15-22% dari total berat badan. Perbedaan menarche antar individu seorang perempuan biasa terjadi. Hal ini dipengaruhi oleh pola makan, berat badan, stres, dan aktivitas fisik. Paparan rokok dan kondisi anak yang terlahir dari ibu preeklampsia juga mempengaruhi haid pertama. Menarche sering kali disertai rasa tidak nyaman seperti : kram perut; nyeri pada payudara; sakit kepala; jerawat; pola tidur terganggu; perubahan suasana hati; perut kembung. Mengapa penting dilakukan di lingkungan pondok pesantren? Hal ini dikarenakan menurut tim pengabdian bahwa para santriwati biasanya sedikit terpapar terkait literasi menarche juga merasa tabu hal seperti ini di ceritakan kepada orang lain sehingga perlu di berikan literasi dan informasi terkait menarche sehingga mereka lebih siap secara mental

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *