Segenap dosen dan mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi Profesi Ners di bawah naungan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas dr. Soebandi selalu berkomitmen dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis IPTEKS yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara rutin setiap tahunnya sebagai bentuk realisasi dari visi dan misi Program Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas dr. Soebandi.
 
Pada hari Jumat, 24 Februari 2023, segenap dosen dari Departemen Keperawatan Komunitas, Keluarga, dan Gerontik melakukan kegiatan edukasi kesehatan dengan tema “Peningkatan Pengetahuan Penatalaksanaan Penyakit Tidak Menular: Hipertensi pada Lansia dan Keluarga”. Edukasi kesehatan ini tentunya merupakan keberlanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat sebelumnya. Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini dilakukan di Balai Dusun Curahbuntu, Desa Jenggawah yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Jenggawah, Kabupaten Jember. Peserta yang hadir tidak hanya lansia, namun juga dihadiri oleh keluarga lansia, kader, pihak puskesmas, dan tokoh masyarakat yang ada di wilayah Desa Jenggawah. Antusiasme peserta yang hadir cukup tinggi walaupun ada kendala hujan deras saat waktu pelaksanaan kegiatan.

Irwina Angelia Silvanasari, S.Kep., Ns., M.Kep selaku ketua kegiatan pengabdian masyarakat menjelaskan bahwa angka kejadian penyakit tidak menular: hipertensi pada lansia meningkat secara signifikan, termasuk di wilayah kerja Puskesmas Jenggawah. Pemahaman tentang penatalaksanaan hipertensi tentunya sangat penting diketahui oleh lansia agar mampu mengendalikan hipertensi yang diderita. Irwina juga menjelaskan bahwa lansia dengan hipertensi, tidak hanya harus patuh pada pengobatan namun juga perlu diiringi dengan adanya modifikasi perilaku atau gaya hidup.
 
Trisna Vitaliati, S.Kep., Ns., M.Kep juga menambahkan bahwa lansia dengan hipertensi harus memperhatikan diet rendah garam, rutin melakukan aktivitas fisik, menjaga berat badan ideal, hindari paparan asap rokok, tidak minum minuman beralkohol, diet dengan gizi seimbang, dan mampu mengelola stress dengan baik. Lebih lanjut Trisna menyampaikan bahwa  pengendalian penyakit hipertensi pada lansia ini akan mampu meningkatkan kualitas hidup lansia.
Achmad Ali Basri, S.Kep., Ns., M.Kep dan Nurul Maurida, S.Kep., Ns., M.Kep juga menambahkan bahwa seluruh kegiatan pengendalian hipertensi yang lansia lakukan tentu memerlukan pendampingan dari keluarga. Lansia dengan hipertensi perlu kontrol rutin ke fasilitas pelayanan kesehatan, dimana dukungan keluarga sangat diperlukan dalam memfasilitasi lansia agar mampu memeriksakan kondisi kesehatannya. Tidak hanya itu, dalam aktivitas sehari-hari, keluarga juga harus mampu mengendalikan diet rendah garam pada lansia, memberikan diet dengan gizi seimbang, serta mendampingi dalam melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan lansia. Kepatuhan pengobatan hipertensi pada lansia juga perlu pendampingan dari keluarga.
Adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini tentunya diharapkan dapat memberikan pemahaman yang baik pada lansia dan keluarga dalam mengendalikan hipertensi yang diderita. Pengendalian hipertensi pada lansia nantinya akan juga berdampak baik pada peningkatan kualitas hidup lansia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *